"LUQMAN CHAKIM"

Selasa, 05 Januari 2010

Kecemerlangan Imam Ali RA dalam Matematika

Kecemerlangan Imam Ali RA dalam Matematika
Jumat, 25 September 2009 14:34

Imam Ali bin Abi Thalib (karramallahu wajhah) diberkahi dengan kemampuan matematika yang cepat, tepat dan tajam. Berikut adalah beberapa cerita menarik di mana kecemerlangan matematika Imam Ali terlihat.
Seluruhnya Bilangan Bulat dan bukan Pecahan

Satu Hari orang Yahudi datang kepada Imam Ali (krw.), untuk menguji kecerdasan Imam Ali (krw.), "aku akan bertanya kepadanya pertanyaan yang sulit ia tidak akan mampu menjawabnya dan aku akan memiliki kesempatan mempermalukannya di depan semua orang Arab".

Dia bertanya, "Imam Ali, katakan padaku angka, dimana jika kita membagi dengan sejumlah 1 s.d. 10 jawabannya akan selalu dalam bentuk bilangan bulat dan bukan pecahan"

Imam Ali (krw.) memandang ke arahnya dan berkata, "Ambil jumlah hari dalam setahun dan kalikan dengan jumlah hari dalam seminggu dan Anda akan memiliki jawaban Anda."

Orang Yahudi sampai heran tapi karena dia adalah seorang politeis (musyrik), dia masih tidak percaya Imam Ali (krw.). Dia menghitung jawaban Imam Ali (krw.). yang diberikan kepadanya.

Kemudian ia menghitungnya, ia menemukan hasil sebagai berikut:
- Jumlah Hari dalam Tahun = 360 (di Arab)
- Jumlah Hari dalam Minggu = 7
- Produk dari dua angka = 360x7 = 2520

Sekarang buktikan ...

2520 ÷ 1 = 2520
2520 ÷ 2 = 1260
2520 ÷ 3 = 840
2520 ÷ 4 = 630
2520 ÷ 5 = 504
2520 ÷ 6 = 420
2520 ÷ 7 = 360
2520 ÷ 8 = 315
2520 ÷ 9 = 280
2520 ÷ 10 = 252


Lima Roti

Zar Bin Hobeish menceritakan kisah ini: Dua pengembara duduk bersama untuk makan dalam perjalanan ke tujuan mereka. Satunya mempunya roti roti, satunya lagi punya tiga. Pengembara ketiga kebetulan lewat dan atas permintaan dari dua pengembara tadi pengembara ketiga ini bergabung dalam menikmati makanan mereka. Para pengembara memotong masing-masing roti dalam tiga bagian yang sama. Masing-masing dari pengembara makan delapan potongan roti.

Pada saat pengembara ketiga meninggalkan keduanya, ia mengeluarkan delapan dirham uang dan diberikan kepada orang pertama dari keduanya yang menawarkan makanan, lalu pergi. Setelah menerima uang kedua pengembara mulai bertengkar mengenai siapa yang seharusnya sudah berapa banyak uang. Pengembara denganlima roti menuntut lima dirham. Pengembara dengan tiga roti bersikeras membagi uang dalam dua bagian yang sama (masing-masing 4 dirham ).

Perselisihan ini dibawa kepada Imam Ali (krw.) (Khalifah waktu itu di Saudi) untuk memutuskan.
Imam Ali (krw.) meminta pemnegmbara dengan tida roti untuk menerima tiga dirham, karena pengembara dengan lima roti telah lebih adil kepada anda Anda. Pengemnbara dengan tiga roti menolak dan mengatakan bahwa ia akan bersikeras mendapatkan empat dirham.
Pada saat ini Imam Ali (krw.) menjawab, "Anda hanya dapat memiliki satu dirham. Anda berdua memiliki delapan roti. Setiap roti diipotong jadi tiga bagian. Oleh karena itu, Anda memiliki 24 bagian yang sama. 8x3 = 24.

Tiga roti anda menjadi 9 bagian dari yang telah Anda makan 8 porsi, menyisakan hanya 1 buah untuk pengembara ketiga. (3x3) -8 = 1
Teman Anda memiliki 5 roti yang masing-masing dipotong menjadi 3 menjadi 15 potong. Ia makan 8 dan memberikan 7 potong ke tamu. (5x3) -8 = 7
Karena itu bersama tamu 1 bagian dari roti dan 7 dari orang-orang teman Anda. Jadi, Anda harus mendapatkan satu dirham dan teman Anda harus menerima tujuh dirham. "
Pembagian Waris

Berapa bagian istri?

Imam Ali (krw.) ini pernah terpotomg ketika ia menyampaikan khotbah dari mimbar oleh seseorang yang bertanya bagaimana untuk mendistribusikan warisan dari seseorang yang telah meninggal meninggalkan seorang istri, orang tuanya dan dua putri. Imam langsung dijawab: "Bagian istri menjadi 1/9."

Bagaimana?

Jawaban ini sebenarnya adalah hasil analisis yang panjang dengan beberapa langkah. Biasanya, kita harus memutuskan pada pangsa asli masing-masing ahli waris, dengan cara sebagai berikut:

* Istri mendapat 1/8, jika mempunyai anak. [An-Nisaa':12]
* Ayah dan ibu almarhum mendapatkan masing-masing seperenam. [An-Nisaa':11]
* Dua anak perempuan mendapat dua pertiga dari warisan. [An-Nisaa' 4:11]
* Sehingga total akan menjadi: 1/8 + 1/6 + 1/6 + 2/3 = 3/24 + 4/24 + 4/24 + 16/24 = 27/24

Hal ini berarti bagianmenjadi kurang dari 1/8 dalam pandangan peningkatan dari total bagian yang sudah begitu tetap dan ditentukan. Jadi 1/8 dari total 27/24 warisan adalah 1/9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar